Matematika & Ekperimental

Adalah Copernicus(1473-1543), Galileo(1564-1642), dan Isaac Newton(1642-1727) tokoh-tokoh Revolusi Ilmiah yang berlangsung sekitar tahun 1540-1750. Revolusi ini ditandai diadopsinya metode baru dalam penelitian, yaitu metode eksperimen oleh Francis Bacon, serta prinsip sistem baru untuk memahami alam, yaitu pandangan mekanistik yang diperkenalkan Descartes dan Galileo. Dengan mengakui pandangan mekanistik, ilmuwan menolak pandangan kesatuan pengetahuan, teologi dan etika yang diajukan Aristoteles. Dari perspektif mekanistik, prinsip-prinsip keteraturan dalam dunia fisis, material sepenuhnya berbeda dengan prinsip-prinsip keteraturan dalam dunia mental, spiritual. Untuk memahami dunia fisis, ilmuwan harus menafsirkan fenomena dalam wujud partikel-partikel materi menggunakan tenaga dari tekanan dan dorongan.
Mayotitas ilmuwan dalam periode Revolusi Ilmiah melandaskan penelitian pada metode empirik dan pandangan mekanistik ini. Abstraksi, teori-teori dan prinsip-prinsip yang mencakup penyebab ’tersembunyi’ dibalik data dan disajikan untuk menjelaskan data merupakan ranah filosof, dan bukan ilmuwan. Ilmuwan tidak boleh melakukan interfensi dengan menafsirkan/menerjemahkan sesuatu melampaui data yang diperoleh

Meski metode empirik Bacon dan pandangan mekanistik yang dilandasi abstraksi logis menjadi dasar bagi pengetahuan modern, namun penerapan keduanya dipengaruhi sosiokultural masyarakat. Hal ini tampak dari perkembangan pengetahuan di negara-negara kontinental dan di Inggris. Negara-negara kontinental, khususnya Perancis, merupakan basis bagi matematika, sedangkan Inggris merupakan basis bagi metode eksperimen. Karakteristik perkembangan pengetahuan di negara-negara tersebut berpengaruh pada ’lambatnya’ kehadiran bagian pengetahuan eksperimental(physique experimentale) di French Acedemy of Science yang baru masuk tahun 1785 dan masih dikelompokan dalam divisi matematika bersama-sama dengan geometri, astronomi, dan mekanik. Di Inggris sebaliknya, Royal Society didominasi oleh para amateur, ”orang-orang yang karirnya merupakan hal terpenting dalam pengetahuan.[1]” lebih lanjut, Kuhn memandang Newton melalui karyanya Principia yang sarat dengan abstraksi logis dan Optiks yang dilandasi eksperimen sebagai anomali.

No comments: