Bagaimana membangun komunikasi bisnis di dunia maya yang mampu meyakinkan calon pembeli

Bergesernya zaman, berbelanja bagi konsumen adalah sebagian dari gaya hidup, apa artinya? Kebiasaan, cara maupun ritual kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya. Orang tidak hanya berbelanja karena kebutuhan, tetapi sudah menuju ke satu tahap lebih tinggi yaitu “citarasa berbelanja”.

Nyaris sebagian ibu rumah tangga, akhir minggu atau hari libur dijadikan waktu berbelanja sambil bercengkerama bersama keluarga. Apalagi bagi keluarga yang memiliki anak-anak ABG yang lebih senang memilih sendiri barang-barang kebutuhannya. Bagi wanita dewasa pertimbangan saat membeli produk antara lain model, desain, label, warna, kemasan, mutu hingga harga yang bersaing. Tak jarang, departemen store, retailer maupun butik memanfaatkan awal dan akhir minggu sebagai waktu efektif memasang sale besar-besaran.

Memahami gaya hidup konsumen adalah memahami psikologi masyarakat dalam menjalani kegiatan-kegiatan dalam kesehariannya. Dan trend adalah ‘pergeseran’ gaya hidup tersebut, contoh : midnight shopping, mengingat sebagian masyarakat senang clubbing dan bahwa sebagian masyarakat lebih senang keluar malam karena tidak suka di hadang kemacetan pada siang hari, maka dibuatlah ‘midnight shopping’. Yang baru adalah membaca peluang lewat pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat. Hal ini dimanfaatkan bagi banyak entrepreneur yang membangun bisnisnya melalui online interaction. Masyarakat yang sudah IT minded, memilih berbelanja via internet.

Trend di Indonesia lebih sering diadaptasi dari luar negeri, Asia khususnya. Bagi sebagian masyarakat yang memiliki kesempatan ke luar negeri, misalnya Hong Kong dan Singapura pasti tahu, trend yang sedang in berkaitan dengan fashion misalnya, bahwa apa yang baru terjadi di negara-negara tersebut, dalam tempo paling lama 3 bulan pasti telah diadaptasi di Indonesia.

Budaya e-Shopping di Indonesia
Melihat pesatnya pengguna internet di Indonesia dengan pemanfaatan sebesar-besarnya arus teknologi sesuai dengan kebutuhan masing-masing end-user dan sebagian besar masyarakat telah bergeser pandangannya mengenai berbelanja via internet.

Perkembangan pesat e-shopping membuat kompetensi internet sebagai media bertransaksi yang mudah dan cepat semakin berkembang. Beriklan di website diprediksikan menjadi 'the new wave to entry market' bagi produk apapun dan dari manapun. Karena sifatnya virtual, maka tak ada lagi batas antara barang dan orang, produsen dan end-user, lokal dan international. “Inilah salah satu keunggulan beriklan di internet, pasar yang di sasar mampu dijangkau lebih luas dan biaya beriklan di internet relatif terjangkau”, ungkap salah satu pengusaha muda asal Bandung Eflin yang tergabung dalam Tekno Ventura Business Synergy yang akan membantu modal kerja pengusaha alumni ITB.

Kemudian satu pertanyaan terbesit di benak, bagaimana produk yang diiklankan via internet dapat bersaing dengan produk yang dijual di pasar nyata pada umumnya, dimana wujud barang, kemasan, desain bahkan rasa secara kasat dapat dilihat oleh konsumen? Berbeda dengan via internet yang mengandalkan gambar produk saja?

“Melakukan bisnis via internet sama halnya dan pentingnya masuk ke market toko.” Dari sisi bisnis, segmen pelanggan yang di sasar tentu saja berbeda. Bukan berarti mendiskreditkan pelanggan yang berbelanja dari toko, tetapi pelanggan via internet biasanya sudah IT minded.

Jika berbelanja di toko, kita bisa membawa saudara atau keluarga untuk shopping sekaligus jalan-jalan. Berbelanja via internet, lebih mudah dan tentu saja lebih cepat. Cepat dalam artian, proses tawar-menawar yang sudah ada mekanisme yang tertera pada setiap situs.

Dari sisi produk, barang yang ditawarkan kurang lebih sama hanya media penyampaiannya saja yang berbeda. Seluruh kebutuhan informasi produk seperti spesifikasi, kemasan, harga, warna sampai lama pengiriman ditampilkan secara mendetail lewat tampilan web.

Point yang ditekankan adalah bagaimana membangun komunikasi bisnis yang mampu meyakinkan calon pembeli dan pembeli memahami betul produk yang akan di beli.

Komunikasi bisnis pada pasar nyata mudah dirasakan dengan timbulnya kepuasan pelanggan, bahkan calon pembeli dapat menanyakan langsung detail produk ke pramuniaga toko. Di lain sisi, penjualan secara online mampu memangkas biaya marketing dan distribusi bahkan tidak harus membayar biaya human resources.

Intinya, adalah bagaimana membangun komunikasi bisnis, dalam suatu situs, yang sama nyaman dan lengkapnya seperti kita berbelanja di toko atau pasar nyata lainnya. Ini hanyalah proses memindahkan toko ke dalam dunia maya saja, namun untuk membangun kepercayaan konsumen diperlukan proses yang tidak singkat.

Selain membangun komunikasi bisnis, dalam bisnis online, dibangun pula kekuatan di bidang inovasi teknologi. Beragam cara dilakukan seperti aktif di milis dan forum untuk meningkatkan trafik pengunjung situs.

Untuk memutuskan berbisnis via internet bukan perkara gampang. Kalau mau sukses, berarti harus melakukan analisis kelayakan pasar terlebih dahulu. Dalam bisnis internet, Eflin memegang teguh prinsip FIT ( Fokus, Inovasi dan Trustworthy) sedangkan dari sisi konsep produk yang diterapkan adalah QCD (Quality, Cost dan Delivery). Kita harus menjual produk yang memenuhi standard kualitas dan harga bersaing.

Kendala Berbisnis via Internet
Selain melakukan analisis pasar, kita perlu memetakan kendala yang dihadapi saat berbisnis online. Kendala yang dihadapi saat berbisnis online adalah:

1. Trust; Cita-cita sukses berbisnis di dunia online adalah kepercayaan pelanggan. Faktor trust adalah investasi jangka panjang.
2. Mekanisme; mekanisme transaksi online yang user friendly memudahkan para pelanggan untuk berbelanja. Tampilan etalase yang menarik, mudah dilihat dalam satu halaman page, navigasi kategori produk sampai dengan transaksi pembayaran yang tidak rumit membuat 'nyaman' calon pembeli.
3. Produk; Konsumen yang mengunjungi situs diharapkan untuk membeli produk. Produk dalam artian mendeliver barang. Pernah sebuah kasus dimana produk yang dibeli konsumen, tidak ready stock. Peranan petugas penjualan melayani pelanggan dalam hal penukaran barang dengan produk lain, atau bahkan menawarkan untuk mengembalikan uang pelanggan.
4. Infrastruktur; kemajuan infrastruktur sangat membantu berkembangnya bisnis online. Dukungan infrastruktur ICT seperti provider telekomunikasi, warnet, hotspot adalah sebuah dukungan bagi bisnis online.

“Menjadi juara di komunitas bisnis adalah jaminan sebuah kesuksesan portal bisnis online itu sendiri.”

No comments: